Jumat, 23 November 2012

KENAKALAN REMAJA



KATA PENGANTAR

Akhir-akhir ini kita sering mendengar masalah-masalah kenakalan remaja yang terjadi di Negara kita, Negara Indonesia. Mengapa hal itu tidak menjadi masalah, karena kita tahu bahwa hal itu dapat menimbulkan jurang pemisah antara remaja sebagai generasi muda dan generasi tua dilain pihak.

            Remaja yang tadinya diharapkan sebagai kader-kader generasi muda dalam membangun bangsa, berubah fungsinya menjadi ramaja yang menghancurkan bangsa.

            Begitu pentingnya peranan remaja itu sebagai generasi muda dalam mempertahankan eksistensinya bangsa, dan selaku pewaris dan penerus cita-cita proklamasi, sehingga tidaklah mengherankan bila timbul kecemasan dikalangan orangtua dan masyarakat.



























i
 


PENDAHULUAN


Kenakalan remaja pada belakagan ini menjadi suatu permasalahan yang serba kompleks. Di Indonesia sendiri kenakalan remaja merupakan masalah sosial yang menunjukkan perkembangan yang kurang sehat, terutama pada lingkungan mereka yang bertempat tinggal dikota-kota besar sehingga menimbulkan problema-problema yang cukup rumit bagi keluarga, masyarakat dan Negara.

Bila ditinjau dari aspek-aspek tertentu, kenakalan remaja mempunyai pengaruh negatif terhadap ketertiban dan keamanan terutama terhadap pembangunan yang sedang kita laksanakan.

Remaja sebagai generasi muda yang hendak membangun bangsa ini, bila tidak diselamatkan dari perbuatan-perbuatan kenakalan akan dapat menghancurkan masa depan remaja itu sendiri, berarti juga masa depan Negara dan bangsa akan terancam.

Oleh sebab itu kenakalan remaja sebagai masalah sosial yang mempunyai aspek-aspek yang luas, untuk menanggulanginya memelurkan pemikiran dan tindakan-tindakan yang kontinu secara sistematis dan berencana.

Penanggulangannya tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh sepihak saja, melainkan harus serentak, menyeluruh oleh segenap lapisan masyarakat, instansi dan lembaga-lembaga pemerintah. Kegiatan dari berbagai pihak akan lebih bermanfaat apabila didasari pemikiran : bahwa mencegah jauh lebih bermanfaaat dari pada membasmi atau memberantasnya.

Sebagai anggota masyarakat dalam fungsi dan kedudukannya masing-masing semua hendaknya menyadari bahwa masalah kenakalan remaja adalah masalah semmua pihak dan menjadi tanggung jawab bersama demi tercapainya cita-cita bangsa menuju masyarakat adil, sejahtera berdasarkan pancasila.
Usaha penanggulangan kenakalan remaja bukan berarti semata-mata ingin menyalahkan remaja tersebut sebagai penyebab dari kenakalan remaja, tetapi yang penting adalah mengerti akan kehidupan remaja dengan segala aspek dan latar belakangnya.





1
 



BAB I

Siapa Yang Disebut Remaja

Sebelum kita mulai membahas dan mengarahkan pemikiran-pemikiran kita mengenai masalah pokok yakni masalah kenakalan remaja ada baiknya kita ketahui dulu, siapakah yang disebut remaja.

Pertama, kita ketahui bahwa remaja itu adalah saat seseorang mengalami masa pubertas pada dirinya. Pubertas berarti, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kedewasaan, yang mulai mengalami perubahan pada dirinya, baik dalam maupun luar diri dari remaja tersebut. Pubertas adalah masa antara 12 sampai 16 tahun, selain dari itu ada juga masa Adolescensia yang terjadi setelah masa pubertas. Dimana masa Adolescesia ini terjadi pada umur 17 hingga 22 tahun.

Di Indonesia baik istilah pubertas maupun adolescesia dipakai dalam arti umum, yaitu remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialammi sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Dalam undang-undang terdapat batasan-batasan umur yang pasti mengenai remaja, antara lain :
-          Pasal 45 K.U.H. Pidana, menyebut umur 16 tahun kebawah.
-          Pasal 283 K.U.H. Pidana, menyebut umur 17 tahun kebawah.
-          Pasal 330 K.U.H. Pidana, (staatsblasd tahun 1931 nomor 54), menyebut bahwa mereka yang belum dewasa adalah umur 21 tahun kebawah dan belum menikah.

Untuk tidak menimbulkan kesimpang siuran mengenai batas umur remaja, sebaiknya kita berpedoman kepada apa yang dikemukakan dalam buku pola penanggulangan kenakalan remaja di Indonesia yang disusun oleh Badan Koordinasi Nasional Kesejahteraan Keluarga dan Anak-anak (BKNKKA) yaitu suatu badan resmi pemerintah yang bernaung dibawah Departemen Sosial R.I yang memberikan kategori sebagai berikut :
-          Umur 0 – 12 Tahun adalah masa anak-anak.
-          Umur 13 – 17 Tahun, masa remaja.
-          Umur 18 – 20 Tahun, masa remaja menjelang dewasa.
-          Umur 21 Tahun dan seterusnya, adalah masa dewasa.


2
 



BAB II

Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah suatu kelainan tingkah laku yang terjadi pada remaja yang menyebabkan berubahnya sikap dan perilaku sehingga tidak adanya rasa sosial pada diri, dan terjadinya pelanggaran terhadap norma, nilai-nilai moral, agama serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Di daerah kita sendiri banyak hal yang kita temukan yang menyangkut masalah kenakalan remaja ini. Contohnya saja, remaja yang sering berkelompok menyebabkan terganggunya orang yang tinggal disekelilingnya, baik pada siang hari maupun malam hari sewaktu orang sedang istirahat. Menimbulkan keributan yang mengganggu ketenangan suasana dan melanggar tata kesopanan bertentangga.
Sering pula terlihat anak-anak yang melempar batu ingin memperoleh buah atau memetik buah di pekarangan orang lain, tapi nantinya yang terjadi malahan kaca jendela  rumah pemilik pohon yang pecah terkena lemparan batu. Dari kejadian tersebut pasti banyak konflik yang terjadi antara anak dan pemilik rumah.

Untuk membedakan kenakalan remaja dan aktivitas yang menunjukkan ciri khas remaja, perlu diketahui beberapa ciri-ciri pokok dari kenakalan remaja.

a.    Dalam pengertian kenakalan terlihat adanya perbuatan atau tingkah laku yang bersifat pelanggaran hukum yang berlaku dalam pelanggaran terhadap nilai-nilai moral.
b.    Kenakalan tersebut mempunyai tujuan a-sosial yakni dengan perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada dilingkungan hidupnya.
c.    Kenakalan remaja dapat dilakukan oelh seorang remaja saja atau dapat juga dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok belajar.
d.    Kenakalan remaja merupakan kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang berumur antara 13 – 17 tahun.

Adapun gejala yang dapat kita lihat dengan adanya kenakalan remaja ini sbb :

a.    Berbohong, memutar-balikkan kenyataan dengan tujuan menipu, atau menutupi kesalahan.
b.    Keluyuran, pergi sendiri maupun berkelompok tanpa tujuan dan mudah menimbulkan perbuatan iseng-isengan yang negatif.
c.    Kabur, meninggalkan rumah tanpa izin orang tua atau menentang nasehat-nasehat orang tua.
d.   
3
Membolos, pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan yang berwenang disekolah.
e.    Memiliki dan membawa benda yang membahayakan orang lain, misalnya pisau, senjata api, pistol, pisau silet, dan lain sebagainya.
f.     Bergaul dengan teman yang memberikan pengaruh buruk, sehingga mudah terjerat dalam perkara yang benar-benar kriminal.
g.    Berpesta pora semalaman tanpa pengawasan orang tua sehingga mudah timbul tindakan-tindakan yag kurang bertanggung jawab (a-moral dan a-sosial).
h.    Membaca buku-buku cabul yang tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan dan kebiasaan menggunakan bahasa yang tidak sopan.
i.      Turut serta dalam pelacuran dan melacuri diri, baik dengan tujuan kesulitan ekonomis, maupun sebagainya.
j.      Berpakaian tidak pantas yang mengundang perhatian orang lain, baik pria maupun cewek.
k.    Minum-minuman keras, mengisap ganja, morphin dan sejenisnya sehingga merusak dirinya maupun orang lain.

Hal-hal yang dimaksudkan diatas adalah merupakan perbuatan atau tindakan remaja yang kita golongkan bersifat a-moral dan a-sosial.

Menurut saya latar belakang terjadinya kenakalan remaja ada dua yaitu :

1.    Kemungkinan bersumber dari remaja itu sendiri :

a.    Kekurangan penampungan emosionil
b.    Kelemahan dalam mengendalikan dorongan-dorongan dan
kecenderungannya.
c.    Kegagalan prestasi sekolah atau pergaulan.
d.    Kekurangan dalam pembentuk hati nurani.

2.    Kemungkinan berpangkal pada lingkungannya.

a.    Lingkungan keluarga
b.    Lingkungan masyarakat, dimana masyarakat masih kurang bisa menerima perubahan yang terjadi dari perkembangan teknologi yang luar biasa sekarang ini. Demikian juga factor sosial-politik dan sosial-ekonomis dengan mobilisasi-mobilisasi yang tidak seimbang. Serta kepadatan penduduk yang menimbulkan bermacam kenakalan-kenakalan yang sering sekali terjadi.




4
 


BAB III

Kenakalan Remaja dan Permasalahannya

            Pada zaman yang serba modern ini dimana ilmu pengetahuan demikian pesat perkembangannya, sehingga menimbulkan beberapa Negara menghadapi gejala sosial yang merupakan kelainan tingkah laku. Bukan hanya itu “perbuatan-perbuatan yang melanggar norma-norma social juga akan terjadi.

            Kaum remaja terutama dinegara-negara maju, seolah-olah berontak dengan cara sikap hidupnya sendiri. Timbul sikap yang tidak sesuai, baik dalam cara berpakaian ataupun dengan mengadakan group-group berkelompok.
            Adanya kelompok-kelompok atau lebih dikenal dengan “gang-gang” dan kelompok lainnya yang arahnya ke dalam hal yang tidak baik. Pesta-pesta semalaman suntuk, hidup bersama antara pria dan wanita tanpa ikatan perkawinan, mengisap ganja atau menyalahgunakan narkotika, hidup berkelana mengasingkan diri dengan keluarga, sekolah, dan temannya (tidak adanya pengendalian social)

            Tindakan dan sikap dari para remaja ini sebenarnya secara keseluruhan merupakan ekses dan erat hubungannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menimbulkan perubahan yang sangat besar dalam masyarakat.
            Kemajuan ilmu pengetahuan membawa ekses yang cukup luas dalam kehidupan manusia termasuk moral manusia, sebagaimana dinyatakan seorang ahli social Prancis “Joan Jaques Rosseau”; yang menyatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan sebanding dengan kemerosotan moral.

A.   Kenakalan Remaja Sebagai Masalah Nasional

            Di Indonesia kenakalan remaja sudah merupakan suatu gejala (phenomena) dalam masyarakat dan telah menimbulkan pengaruh negatif terhadap perkembangan masyarakat terutama perkembangan remaja, sehingga permasalahannya boleh dikatakan telah menjadi masalah nasional.
            Ternyata kenakalan remaja sampai sekarang masih saja melanda kota-kota besar dan malahan menjangkit dan meluas kepada remaja yang berada di desa-desa. Belakangan ini pemerintah melalui aparatnya juga sudah memikirkan lebih mendalam dan secara ilmiah bagaimana mengatasi permasalahan kenakalan remaja. Namun ternyata tidak semudah itu membahas dan menanggulangi kenakalan remaja. Terpaksa banyak biaya dikeluarkan untuk memikirkan dan untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang penanggulangan tersebut.


5
 



B.   Sedikit Tentang Kenakalan Remaja di Gunungsitoli

            Menurut saya kenakalan remaja yang terjadi di kota Gunugsitoli, pulau Nias, Sumatera Utara sekarang ini sudah mulai berkembang dan mulai mengakibatkan efek negatif / tidak baik ditengah-tengah masyarakat sekitarnya. Kebanyakan kenakalan remaja yang terjadi di Gunungsitoli berasal dari pergaulan sehari-hari yang tujuannya kearah yang tidak baik.

            Saya menemukan salah satu contoh seperti tawuran antar pelajar baik SD, SMP, maupun SMA. Selama ini kota gunungsitoli memang sering dikenal sebagai kota yang aman, tentram, dan damai, namun yang terjadi bukan semakin  membaik tapi semakin memburuk aikibat banyak siswa/pelajar yang menyalahgunakan IPTEK, dan terlibat pergaulan bebas. Seharusnya orang tua berperan aktif dalam kejadian seperti ini untuk membentuk watak anak tersebut menjadi baik adanya. Bukan hanya itu juga, lingkungan dapat mempengaruhi seorang remaja itu bertindak baik atau buruk. Beberapa kenakalan remaja yang saya temui, termasuk saya juga yang melakukannya, seperti berbohong, mencuri, berkelahi, dan banyak hal buruk lainnya.

            Kores Kepolisian SU mengatakan bahwa, jenis-jenis kenakalan remaja yang terbanyak pada umumnya adalah : pencurian, perkelahian, penganiayaan, pelanggaran susila, penjudian dan penyalahgunaan narkotika.


















6
 



BAB IV

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

                       
                        Sudah menjadi suatu kebiasaan bahwa menyalahkan dan mencemooh lebih mudah dari pada menyelami, mengapa seseorang itu melakukan pencurian, walaupun perbuatan itu suatu perbuatan yang tidak  disenangi masyarakat. Hidup manusia tidak terlepas dari hokum kausalita (hokum sebab akibat). Orang sangat jarang bertanya, mengapa seseorang itu menjadi pencuri, pembunuh, penodong, pemerkosa, dan sebagainya. Apa sebabnya (yang mengakibatkan seseorang itu menjadi penjahat). Adakah manusia dilahirkan sebagai penjahat ? atau adakah seseorang anak dilahirkan sebagai orang nakal. Untuk itu dibawah ini kita kemukakan pendapat para ahli mengenai tingkah laku.

A.   Pendapat para ahli tentang tingkah laku

            Cukup banyak teori-teori ataupun pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai tingkah laku manusia selaku anggota masyarakat. Tapi namun demikian sampai saat belum ada satupun diantara teori-teori tersebut yang konkrit dapat mengatasi problema-problema yang dihadapi mereka.

            John Locke seorang ahli pendidikan yang terkenal dengan pandangannya yang disebut empirisme, dengan teori “tabu-larasa”nya mengatakan bahwa manusia tidak dilahirkan sebagai penjahat.
            Helvatius seorang filosof Yunani juga mengatakan bahwa kita lahir dengan jiwa dan watak yang sama, tapi pendidikanlah yang menimbulkan perbedaan-perbedaan. Hamper sama dengan pendapat Laeasagne seorang dokter kehakiman Prancis mengatakan bahwa timbulnya kenakalan atau kejahatan adalah berkat pengaruh lingkungan masyarakat, karena lingkungan telah memberikan kesempatan.

B.   Pengaruh pertumbuhan fisik dan psikis

            Factor-faktor lain yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja datangnya dari dalam diri remaja itu sendiri bersamaan dengan pertumbuhan biologis dan rohaninya.
            Pertumbuhan biologis (fisik) dan rohani (psikis) sangat mempengaruhi sifat-sifat remaja seperti ; ragu-ragu, sering timbul perasaan tidak senang, dan ingin dihargai oleh lingkungan.

7
  


            Masa remaja dalam pertumbuhannya akan mengalami perobahan-perobahan jiwa yang akan mempengaruhi tingkah laku. Daya khayal yang dihayatinya membentuk pendiriannya, bahwa segala sesuatu yang ada dilingkungannya adalah miliknya. Sifat tingkah lakunya mengarah kepada rasa ingin diperhatikan dunia sekelilingnya, misalnya dalam soal berpakaian ingin mendapat pengakuan “selalu lebih manis”, lebih modern, lebih gagah, keren, cantik, dan sebagainya.

































8
 



BAB V

Unsur-unsur Yang Berperan


            Ada beberapa unsure yang mempunyai peranan dalam menanggulangi kenakalan remaja, antara lain ; keluarga, sekolah atau pendidikan, organisasi masyarakat, mass media, lembaga-lembaga instansi pemerintah.

1.    Peranan keluarga / Rumah tangga :
            Rumah tangga merupakan lembaga social atau kelompok terkecil dimana anak tumbuh dan berkembang serta dimana anak pada mula pertama mengenal nilai-nilai sosial budaya yang diterima dari orang tua.

2.    Peranan Sekolah
            Setelah lingkungan keluarga, sekolah adalah merupakan unsur kedua yang tidak kurang pentingnya dalam membentuk sifat dan karakter remaja dalam hubungannya menanggulangi kenakalan remaja. Tujuan pendidikan disekolah sebenarnya disamping member ilmu kepada anak didik juga membentuk mereka agara dapat berdiri sendiri, dan menanamkan rasa tanggung jawab, percaya pada diri sendiri. Guru sebagai salah faktor penting setelah orang tua, dalam membentuk kepribadian yang positif untuk menumbuhkan budi pekerti yang luhur. 

3.    Peranan Organisasi Masyarakat
            Dengan adanya organisasi-organisasi masyarakat pada hakekatnya adalah untuk mencapai kesejahteraan sosial, agar anggota masyarakat dapat hidup lebih baik dan lepas dari segala kesulitan hidup. Organisasi masyarakat yang di maksud dalam hal ini ialah organisasi masyarakat yang di bentuk dengan tujuan aktif dalam usaha kesejahteraan sosial anggotanya, atau yang bergerak dalam bidang sosial, baik bersifat organisasi umum atau organisasi politik.

4.    Peranan Mass Media
                        Mass media atau komunikasi massa adalah alat yang menghubungkan   antara sesama umum atau massa dan boleh diartikan suatu alat penyampaian   kepada umum seperti pers, yang di dalamnya, surat kabar, majallah, film, radio,      dan televisi dan lain sebagainya. Mass Media atau komunikasi massa sangat mempunyai peranan penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat, antara lain to infrom (memberikan penerangan), membimbing/mempengaruhi, mendidik, dan sebagai hiburan.


9
 



BAB VI

Usaha Penanggulangan Kenakalan Remaja


1.    Arti Penanggulangan

      Istilah penanggulangan berasal dari kata “tanggul”, yang artinya benteng atau tembok. Tanggul sungai adalah benteng yang ditinggikan dikiri kanan untuk mencegah arus yang meluap keluar dari aliran sungai. Pengertian penggulangan dalam hal ini adalah merupakan “pembentengan,” agar arus sungai jangan meluap dari daerah aliran yang tidak harus dilaluinya.

      Demikian juga halnya dengan penanggulangan kenakalan remaja, yang berarti bukanlah membasmi kenakalan remaja, akan tetapi membuat usaha-usaha (yang berfungsi sebagai tanggul) untuk menyalurkan kenakalan tersebut sebagaimana arusnya, agar tidak “meluap” merusak remaja lainnya.

2.    Tindakan Penanggulangan

      Dalam hal ini ada 3 tindakan yang kita kenal dalam menanggulangi kenakalan remaja antara lain :
a.    Tindakan Prefentif, yakni segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan-kenakalan.
b.    Tindakan Represif, yakni tindakan untuk menindas secara langsung dan menahan pelaku-pelaku kenakalan remaja seringan mungkin atau mencegah timbulnya peristiwa kenakalan yang lebih hebat.
c.    Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi, yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal, terutama individu yang melakukan perbuatan tersebut.











10
 



DAFTAR ISI

                                                                                                                  HALAMAN

ii
Kata Pengantar……………………………………………………………  i
Daftar Isi……………………………………………………………………  ii
Pendahuluan……………………………………………………………….1
BAB 1 (siapa yang disebut remaja)…………………………………….. ..2
BAB 2 (pengertian kenakalan remaja)………………………………….....3
BAB 3 (kenakalan remaja dan permasalahannya)…………………….....5
BAB 4 (faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja)……….....7
BAB 5 (unsur-unsur yang berperan)……………………………………...9
BAB 6 (usaha penanggulangan kenakalan remaja)…………………. ...10
Penutup…………………………………………………………………..


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More